banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

3 Bank Syariah “Kawin”, Maka Lahirlah Bank Syariah Indonesia

3 Bank Syariah “Kawin”, Maka Lahirlah Bank Syariah Indonesia

Penanusa.com – Tiga bank himbara syariah “kawin” alias menggabungkan diri. Ketiganya adalah BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah. Maka lahirlah Bank Syariah Indonesia (BSI).

PT Bank Syariah Indonesia Tbk diresmikan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, bertempat di Istana Negara, Jakarta. Peresmian ini dipimpin langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Peresmian BSI tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi.

Baca juga: Terbukti Keuangan Syariah Mampu Tumbuh Positif Meski Tertekan Pandemi

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi meminta BSI berkontribusi besar terhadap pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. “Saya menaruh harapan besar agar Bank Syariah Indonesia ini memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi syariah yang menyejahterakan umat dan menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia,” katanya, dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet RI.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi berpesan BSI harus menjadi bank syariah yang universal. Artinya harus terbuka, inklusif, dan menyambut baik siapapun yang ingin menjadi nasabah agar menjangkau lebih banyak masyarakat di Tanah Air.

“Jadi jangan berpikir Bank Syariah Indonesia ini hanya untuk umat Muslim saja, yang non-Muslim pun harus diterima dan disambut baik menjadi nasabah Bank Syariah Indonesia. Semua yang mau bertransaksi atau berinvestasi secara syariah harus disambut sebaik-baiknya,” kata Presiden Jokowi.

Selain itu, menurut Presiden Jokowi, BSI harus bisa memaksimalkan penggunaan teknologi digital. Digitalisasi ini wajib agar bisa menjangkau mereka yang selama ini belum terjangkau oleh layanan perbankan.

Selanjutnya, BSI harus menarik minat generasi muda milenial untuk menjadi nasabah, karena jumlah generasi muda milenial Indonesia saat ini mencapai 25,87 persen dari total 270 juta penduduk Indonesia.

“Yang keempat, produk dan layanan keuangan syariah dari BSI ini harus kompetitif, harus memenuhi kebutuhan berbagai segmen konsumen, mulai dari UMKM, korporasi, sampai ritel, dan mampu memfasilitasi nasabah agar cepat naik kelas dan menjadi tulang punggung ekonomi negara kita Indonesia,” pesan Presiden Jokowi.

Lebih jauh, Presiden Jokowi menekankan agar BSI mampu menjadi barometer perbankan syariah di Indonesia bahkan hingga tingkat global serta mampu menciptakan tren baru.

“Saya mengharapkan Bank Syariah Indonesia harus jeli dan gesit menangkap peluang, harus mampu menciptakan tren-tren baru dalam perbankan syariah dan bukan hanya mengikuti tren yang sudah ada,” kata Presiden di akhir-akhir sambutannya. (*)

Baca juga: Jadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah, Erick Thohir: Bismillah, Ini Amanah