Penanusa.com – Ratusan rumah warga di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terendam banjir yang tak kunjung surut sejak malam Tahun Baru.
Hingga Rabu sore, 6 Januari 2021, banjir masih merendam rumah warga. Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Banjir juga merendam SDN Tempuran, Kantor Desa Tempuran, sekolah TK, gereja, dan tempat pemakaman umum.
Ririn (40 tahun), warga Dusun/Desa Tempuran, mengaku banjir mengakibatkan dirinya tidak bisa memasak dan tidur, air yang merendam rumahnya setinggi lutut orang dewasa.
“Banjirnya sudah sejak malam Tahun Baru, sudah empat hari ini. Kami minta bantuan air bersih dan makanan. Karena air dari pompa sudah keruh kena banjir. Kami juga tidak bisa memasak karena dapur terendam. Yang Terdampak banjir ada 260 rumah. Sebagian warga kami mengungsi ke rumah keluarganya,” jelas salah seorang warga.
Baca juga: Kena Banjir Rob, Putra Ahok Mancing di Depan Rumah |
Sungai Watudakon telah selesai dinormalisasi pada 2020. Hanya saja terdapat beberapa titik yang tanggulnya perlu ditinggikan, air meluap melalui titik tersebut.
“Penanggulan Avur Jombok belum selesai, kurang sekitar 1 kilometer. Tanggul perlu ditinggikan sekitar 2,5 meter supaya tidak sampai meluap. Penyebab lainnya terjadi penyumbatan sampah di pintu air Siphon. Karena ada saringan sampah yang lubangnya kecil-kecil mengakibatkan sampah tersangkut,” terang Kepala Desa Tempuran.
Selama empat hari itu juga bantuan air bersih dan sembako mulai disalurkan kepada para korban.
Tak mau ketinggalan, bantuan juga datang dari Kepolisian Resor (polres) Mojokerto, dengan mengirim personel, dua truk tangki berisi air bersih, 500 kilogram beras, dan 20 boks mi instan. (*)
Baca juga: Polri Siapkan Perpol Penggratisan Pembuatan SIM, STNK, Hingga SKCK |