Penanusa.com – Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada Wall Street ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan lalu. Awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi ikut melemah.
Memang pada Senin pagi, 21 Desember 2020, IHSG dibuka menguat 27,3 poin atau 0,45 persen ke posisi 6.131,62. Begitu juga kelompok 45 saham unggulan (Indeks LQ45) naik 7,18 poin atau 0,75 persen ke posisi 969,54.
“IHSG diperkitakan melemah pada perdagangan hari ini di tengah dominasi katalis negatif bagi pasar,” kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah, dalam laporan yang dikutip Kantor Berita Antara.
Selain itu, meningkatnya kasus positif COVID-19 dinilai sebagai katalis negatif lain. Sementara adanya kabar vaksin COVID-19 buatan Moderna Inc telah didisbrusikan ke seluruh AS dinilai dapat menjadi katalis positif.
Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta juga diperkirakan berpotensi melemah.
Pada pukul 09.34 WIB, kurs rupiah per dolar AS melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.130 dari penutupan hari sebelumnya.
“Pagi ini kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus COVID-19 di dunia telah menekan harga aset berisiko, meskipun Kongres AS telah mengabarkan kesepakatan stimulus fiskal AS sebesar 900 miliar dolar AS,” ungkap Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, dikutip Antara.
Lebih jauh, kekhawatiran itu ditambah dengan munculnya kabar varian baru COVID-19 di Inggris. (*)