Penanusa.com – Survei mutakhir dari Polmatrix Indonesia mencatatkan, jika mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden 2024, elektabilitas Prabowo Subianto melejit naik, sementara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno malah semakin turun.
Survei itu dilakukan pada 20-25 Desember 2020 dengan jumlah responden sebanyak 2.000 orang yang dianggap mewakili 34 provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden yang dipilih secara acak. Survei ini menggunakan margin of error sebesar 2,2 persen, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
“Prabowo Subianto menguat sebagai calon presiden 2024, ditempel ketat oleh Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil. Menjadikan posisi tiga besar makin mantap dikuasai oleh ketiga figur tersebut,” terang Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia, Dendik Rulianto, dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa, 29 Desember 2020, dikutip dari Antara.
Elektabilitas Prabowo Subianto itu menguat setelah sebelumnya, pada survei bulan September 2020, sempat menurun dari survei pada Mei 2020.
Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu saat ini naik menjadi 19,8 persen. Pada bulan September elektabilitasnya hanya 18,5 persen, turun empat poin dari survei bulan Mei 18,9 persen.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ada di posisi kedua dengan elektabilitas 17,1 persen, naik dari 13,9 persen pada September dan 13,7 persen pada Mei. Di posisi ketiga ada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang juga konsisten naik dari 7,9 persen pada Mei, 11,1 persen pada September, dan 15,5 persen pada Desember.
Posisi keempat diduduki Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang terus turun dari survei-survei sebelumnya: 12,8 persen pada Mei, 10,6 persen pada September, dan tinggal 7,0 persen pada Desember.
Begitu juga dengan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sekarang menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, terus turun dari 8,6 persen pada Mei, 8,4 persen pada September, dan jadi 6,3 persen pada Desember.
Dendik Rulianto memprediksi, rivalitas aka terjadi di antara para tokoh yang berlatar belakang kepala daerah. “Kang Emil yang memilih bersikap berseberangan dengan pemerintah pusat lebih mampu meraih dukungan publik dibandingkan Anies yang terkesan tidak menunjukkan prestasi apa-apa,” katanya.
Namun demikian, hal sebaliknya terjadi pada Ganjar Pranowo yang cenderung berpihak kepada pemerintah pusat, tapi tetap mampu memperbesar dukungan elektoral. (*)