banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

Catat, Berikut Program Kerja Enam Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju

Catat, Berikut Program Kerja Enam Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju

Penanusa.com – Enam menteri yang baru langsung memaparkan program di kementeriannya masing-masing usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.

Sementara itu, Tri Rismaharini, yang dipercaya sebagai Menteri Sosial mengemukakan bahwa dalam waktu dekat ini kementeriannya akan segera merealisasikan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi pada triwulan keempat tahun ini dan awal tahun mendatang.

Bantuan-bantuan tersebut kini juga diarahkan untuk dapat memberdayakan dan berimplikasi atau memiliki dampak langsung yang terukur bagi masyarakat. Sejumlah mekanisme tentu harus dikembangkan dan dihadirkan oleh kementeriannya.

“Kami tidak bisa sendiri tentunya. Kami akan gandeng Gubernur, kepala daerah, utamanya adalah perguruan tinggi setempat yang mengetahui persis bagaimana permasalahan-permasalahan di daerahnya,” kata Risma dilansir portal resmi Sekretariat Negara, Kamis, 24 Desember 2020.

Baca juga: Presiden Resmi Lantik 6 Menteri Baru dan 5 Wamen

Sakti Wahyu Trenggono yang didapuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menyampaikan Indonesia merupakan negara dengan sumber daya laut yang begitu melimpah. Apabila dikelola dengan baik, maka dapat memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara.

ia pun berkomitmen untuk memastikan keberlangsungan ekosistem laut Indonesia agar dapat berjalan baik dan tidak rusak. Namun, di sisi lain, potensi kelautan nasional juga harus dapat memberikan kesejahteraan yang besar bagi bangsa.

“Saya akan belanja masalah untuk mengevaluasi semua. Mana yang baik akan kita lanjutkan, yang tidak baik akan kita hentikan,” ungkapnya.

Sementara itu, Yaqut Cholil Qoumas, yang dilantik sebagai Menteri Agama, menjelaskan bahwa program kerja kementerian yang dipimpinnya akan berlandaskan pada semangat bahwa agama merupakan inspirasi, bukan aspirasi. Semangat tersebut nantinya dapat dirinci ke dalam banyak kegiatan seperti bagaimana cara berhubungan antarumat beragama, hubungan interumat beragama, bahkan juga soal pandemi Covid-19.

“Kita lihat nanti pasti akan ada terobosan-terobosan Kementerian Agama,” terang Yaqut.

Baca juga: Yaqut Chalil Qoumas Jadi Menteri Agama, Ini Biografi Lengkapnya

Sandiaga Salahuddin Uno, yang dilantik Presiden sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki tiga gagasan utama untuk membangkitkan pariwisata nasional setelah sebelumnya terpuruk akibat pandemi. Ketiganya ialah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

“Di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kami akan berjuang untuk mempertahankan dan mengembangkan pemberdayaan agar kita bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan mempertahankan tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Sandiaga Uno.

Baca juga: Kini Jadi Menteri, Sandiaga Uno Konsisten Ingin Ciptakan Banyak Lapangan kerja

Kemudian, Budi Gunadi Sadikin, yang dilantik sebagai Menteri Kesehatan, memaparkan bahwa ia beserta jajaran di kementeriannya akan berupaya keras menangani masalah Covid-19 ini dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya agar semua murid bisa kembali ke sekolah dengan segera, agar semua pengusaha UMKM bisa segera kembali membuka tokonya, agar semua keluarga kita bisa segera kembali bersilaturahmi, dan agar seluruh rakyat Indonesia bisa kembali hidup secara normal selayaknya sebelum pandemi.

“Untuk itu kami sangat membutuhkan dukungan dari seluruh komponen bangsa baik itu asosiasi kedokteran, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, kotamadya, serta seluruh teman-teman. Masalah ini adalah masalah yang sangat besar yang tidak mungkin kami harus lakukan sendiri. Kami harus lakukan secara inklusif, bergotong royong, dan bersama-sama,” tuturnya.

Muhammad Lutfi, yang dilantik sebagai Menteri Perdagangan setelah sebelumnya dipercaya sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat mengatakan bahwa saat ini perekonomian berada pada titik terlemah. Untuk itu, sesuai dengan tugas kementeriannya, pihaknya hendak memastikan bahwa produk-produk Indonesia memiliki kesempatan untuk berkompetisi dan dapat diekspor di pasar dunia.

“Ini adalah bagian dari perbaikan ekonomi nasional dan berharap bisa menjadi daya ungkit baru untuk tumbuhnya pertumbuhan ekonomi yang sehat,” katanya.(*)