Penanusa.com – Jumlah pemudik pada libur Idul Fitri 1443 H/2022 ini diprediksi akan meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya, termasuk jumlah pemudik yang menggunakan pesawat terbang. Sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Kepolisian Resort Kota Bandar Udara Soekarno-Hatta (Polresta BSH) akan memanfaatkan Command Center untuk memantau pergerakan penumpang pesawat.
Jumat kemarin, 22 April 2022, Kapolresta BSH, Kombes Pol Sigit Dany Setiyono, memantau langsung kesiapan ruang Command Center Polresta BSH usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2022 di Mako Polresta BSH.
Menurut Kombes Pol Sigit, Command Center Polresta BSH yang terhubung dengan 300 CCTV di titik-titik strategis akan menjadi salah satu penunjang Operasi Ketupat 2022 di wilayah hukum Polresta BSH yang digelar selama 12 hari, 28 April-9 Mei 2022, dan diperkuat 250 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Avsec Bandara Soetta.
Menurut data yang tersedia, penumpang pesawat di Bandara Soetta pada tahun ini diprediksi berjumlah 2.294.352 orang, naik 532 persen dibanding tahun 2021 yang hanya berjumlah 363.036 orang. Sementara jumlah penerbangan diprediksi sebanyak 14.073 kali, naik 188 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 4.885 kali.
Sebelumnya, Polresta BSH juga sudah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk menyambut arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1443 H, di antaranya melakukan koordinasi dengan Angkasa Pura II selaku operator Bandara dan Jasa Marga selaku operator jalan tol.
Kasat Lantas Polresta BSH, Kompol Bambang Askar Sodiq, menjelaskan koordinasi tersebut dan berbagai langkah lainnya perlu dilakukan untuk mitigasi kemacetan arus lalu-lintas keluar/masuk Bandara Soetta. Langkah lain yang ditempuh seperti memetakan kapasitas parkir dan rekayasa lalu-lintas bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti genangan air di terowongan jalan Perimeter Selatan.
“Sat Lantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta tidak mau kecolongan, dengan melaksanakan antisipasi sejak dini, sesuai arahan Kapolresta BSH Kombes Pol Sigit Dany Setiyono,” tegas Kompol Bambang AS.
“Sistem keamanan di Bandara Soetta dibangun dengan prinsip kolaborasi karena menjaga keamanan dan kenyamanan tidak bisa dilakukan secara parsial ataupun dengan egosektoral. Kami mengedepankan egaliter dengan semua stakeholder. Untuk itu Polresta Bandara Soetta berkolaborasi dengan Angkasa Pura II menyiapkan sejak dini dalam antisipasi lonjakan arus mudik dan balik. Command Center Polresta berbasis dari data AOCC. Dari data AOCC kemudian dianalisa dan dibuat cara bertindak di lapangan. Command Center menyajikan data movement penerbangan, data movement penumpang, titik-titik mana yang berpotensi terjadinya penumpukan, di mana titik kepadatan, serta berdasarkan data biometric KTP bisa men-detect face recognition pelaku pidana. Di Command Center juga kita kembangkan petugas yang akan melaksanakan patroli cyber yang akan menganalisa cuitan-cuitan netizen di Medsos. Jadi jangan coba-coba melakukan pidana di areal Bandara Soetta, semua sisi sudah ter-cover CCTV dan nanti akan disesuaikan dengan data biometric,” tambahnya. (*)
