Baharkam Hebat! – “Kami Polisi terlatih, responsif, dan tidak mudah dilumpuhkan, siap mengamankan wilayah hukum Polda Kalimantan Tengah.”
Demikian slogan yang didengungkan Direktorat Samapta Bhayangkara (Ditsabhara) Polda Kalteng.
Dan ternyata, pernyataan tersebut tak sebatas slogan kosong. Bertempat di Mako Ditsabhara Polda Kalteng, Palangka Raya, pada Selasa (28-08-2018) sore waktu setempat, mereka benar-benar menunjukkan kebolehannya.
Satu per satu personel Ditsabhara Polda Kalteng memeragakan aksinya dalam mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Guankamtibmas), termasuk upaya menciptakan pemeliharaan Kamtibmas (Harkamtibmas) di wilayah hukum Polda Kalteng bersinergi dengan TNI serta komponen potensi masyarakat lainnya.
Pertunjukan itu disaksikan langsung oleh Kabaharkam Polri Komjen Pol Drs Moechgiyarto SH, M.Hum, yang sedang melakukan kunjungan dinas ke Polda Kalteng.
Sebelumnya, bersama Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Anang Revandoko dan sejumlah Pejabat Utama Polda Kalteng, Kabaharkam Polri meninjau Mako Ditsabhara Polda Kalteng sekaligus mengecek peralatan jajaran Baharkam Polda Kalteng.
Pada kesempatan ini, Kabaharkam Polri sangat mengapresiasi kesiapan Ditsabhara Polda Kalteng untuk menghadapi segala bentuk ancaman. Dan tak lupa mengingatkan akan pentingnya mengedepankan upaya pencegahan.
Berikut adegan-adegan simulasi yang ditampilkan:
Judul: Simulasi Sistem Keamanan Lingkungan dalam rangka Pencegahan dan Penanganan Karhutla
1. Adegan pertama: menggambarkan situasi sebuah desa yang kondisinya kurang kondusif karena banyaknya tindak pidana yang terjadi, seperti perjudian sabung ayam, togel, miras, penjambretan, balapan liar, serta aktivitas masyarakat dalam berkebun dan berladang yang selama ini dilakukan dengan cara membakar hutan maupun lahan.
2. Situasi yang kurang kondusif mendorong Bhabinkamtibmas dan Babinsa secara sinergis terus melakukan sambang dan binluh kepada masyarakat, tokoh masyrakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda terkait bagaimana membangun situasi kondusif bahkan sosialisasi pemerintah terkait larangan membakar lahan dan hutan, yang pada akhirnya mendorong masyarakat dengan secara sadar membentuk pos kamling juga sekaligus menjadi tempat mensosialisasikan kegiatan-kegiatan lain.
3. Berkat intensitas sambang dan binluh yang dilakukan secara sinergis oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban mulai tumbuh, mereka mendirikan pos kamling, taman pendidikan al Quran, taman bermain, dan perpustakaan yang diinisiasi oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa dan perlahan aktivitas menyimpang yang selama ini terjadi mulai menurun.
4. Pro-kontra di masyarkat dalam menyikapi ajakan, imbauan, sosialisasi yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa sering terjadi bahkan mereka secara terang-terangan membakar lahan dan juga mengancam masyarakat bahkan menyekap masyarakat yang selama ini turun rajin membantu sosialisasi yang pada akhirnya banyak lahan yang terbakar dan menimbulkan keresahan baru di masyarakat yaitu kebakaran.
5. Sinergitas TNI-Polri bukan saja ditunjukkan dengan patroli gabungan tapi juga dalam penanganan kebakaran lahan dan hutan, dengan aktif patroli dan memantau lingkungan bahkan dibentuk posko Karhutla yang bersinergi dengan BNPN dan Damkar.
6. Sekelompok masyarakat yang merasa terdesak oleh upaya tim terpadu dalam penanganan karhutla melakukan penyekapan yang pada akhirnya kepolosian, dalam hal ini fungsi Sabhara, melakukan tindakan penyelamatan dan pengamanan terhadap masyarakat yang disekap.
7. Upaya penyelamatan oleh Ditsabhara terhadap warga yang disekap berhasil dilakukan dan para terduga pelaku dapat diamankan.
8. Menggambarkan harmonisasi dan sinergitas dari masyarakat, TNI, Polri, dan pemerintah daerah.
[AKP Bambang AS]