banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

Gamal Institute Memberikan Penghargaan Kelapa Sawit

Gamal Institute Memberikan Penghargaan Kelapa Sawit

Penanusa.com – Dalam rangka merayakan Hari Pangan Sedunia, Gamal  Institute memberikan penghargaan kepada tokoh dan juga lembaga di bidang kelapa sawit yang layak menjadi inspirasi bagi petani.

KUD Mukti Jaya, koperasi yang berlokasi di Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ini sukses mengembangkan dan melakukan manajemen kebun dengan baik sehingga kebun yang di replanting melalui program Peremajaan Sawit Rakyat telah menikmati panen hingga 80 ton pada tanaman yang baru umur 30 bulan. Pencapaian KUD Mukti Jaya dapat menjadi inspirasi bagi petani kelapa sawit lainnya tentang pentingnya pengelolaan kebun sesuai GAP dan menerapkan sistem manajemen pencatatan maupun monitoring evaluasi perawatan kebun yang baik.

KUD Tani Subur, koperasi yang berada di Pangkalah Lada, Kabupatan Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah,  ini sukses mengembangkan diversifikasi usaha koperasi selain sawit. KUD ini juga memiliki divisi peternakan, agrowisata, simpan pinjam, toserba, sertifikasi, pengadaan barang dan gudang, pemasaran serta jual beli TBS. Pencapaian KUD Tani Subur diharapkan dapat memotivasi pengurus koperasi untuk mengembangkan diversifikasi usaha untuk meningkatkan pendapatan petani anggota.

Drs. Zamzami, Ketua Koperasi Mandiri Jaya Bausaree Aceh barat, merupakan ketua koperasi yang cukup jeli mengembangkan usaha. Dimana selain sukses mengakses dana PSR hingga 2.700 ha, petani kelapa sawit ini juga berencana meng-takeover perusahaan dan sudah mulai menambung sebagian karyawan dari perusahaan inti tersebut. Pencapaian Zamzami ini menjadi mindset bahwa koperasi yang dikelola dengan dapat berperan layaknya korporasi dan mampu mengakusisi perusahaan di bidang yang terkait.

KSU Agro Mandiri Utama (KAMU), yang berada di Luwu Timur, Sulawesi Selatan cukup menarik.  Aktivitasnya yang gencar dalam melakukan sosialisasi terhadap masyarakat, meskipun potensi kalah luas dengan Provinsi lain terutama di Sumatera dan Kalimantan, koperasi ini sukses mendapatkan alokasi hingga 3.000 ha, dan menarik dana yang masuk ke wilayahnya hingga Rp 90 M. Koperasi ini layak menjadi inspirasi karena dukungan dan motivasi luar biasa dari petani dalam mengakses program pemerintah membuat anggota dan masyarakat menikmati manfaat, meskipun bukan wilayah prioritas.

Baca juga : Saat Pandemi UMKM Jadi Penyangga Ekonomi Nasional