banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

Gateli: Sat Lantas Polresta BSH Rangkul Pengemudi Bus Damri

Gateli: Sat Lantas Polresta BSH Rangkul Pengemudi Bus Damri

Penanusa.com – Satuan Lalu Lintas Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta (Sat Lantas Polresta BSH) mencanangkan Gerakan Tertib Berlalu-lintas, yang disingkat menjadi Gateli, guna menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu-lintas (Kamseltibcar Lantas).

Menurut Kasat Lantas Polresta BSH, Kompol Bambang Askar Sodiq, salah satu kegiatan dari gerakan itu adalah memberikan edukasi dan sosialisasi ketertiban berlalu-lintas kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan perintah Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, agar seluruh jajaran lalu-lintas untuk memasifkan pendidikan lalu-lintas kepada masyarakat.

“Hari ini, Sat Lantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta melakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi ketertiban berlalu-lintas menjadikan pengendara bus Damri sebagai pelopor keselamatan berlalu-lintas,” ungkap Kompol Bambang AS kepada penanusa.com, Kamis, 12 Mei 2022.

“Ditindaklanjuti dengan pemasangan sticker di body bus yang sudah diberikan edukasi dan sosialisasi. Sekaligus pembagian masker kepada para pengendara bus Damri yang diberikan edukasi,” tambahnya.

Pada sticker tersebut terpampang tulisan “GATELI Gerakan Tertib Berlalu-lintas”. Gateli sendiri sebenarnya adalah ungkapan khas Jawa Timuran, terutama wilayah Surabaya dan sekitarnya, yang awalnya bermakna umpatan. Namun belakangan kata itu mengalami perluasan makna dan sering digunakan sebagai bahasa persahabatan yang menunjukkan adanya kedekatan dan kesetaraan derajat.

“Gateli dalam bahasa Jawa Timur sebagai bahasa keakraban dengan rekan kita dan gampang untuk merangkul teman. Filosofi sticker tersebut adalah mengakrabkan antara Polisi Lalu Lintas dengan komunitas pengendara bus Damri,” jelas Kompol Bambang AS, sembari menambahkan ke depan akan melakukan kegiatan serupa kepada pengendara kendaraan umum lainnya.

“Wilayah Bandara Soekarno-Hatta adalah wilayah khusus yang tidak ada masyarakat yang menetap, tapi hanya masyarakat pekerja dan pengguna jasa Bandara, sehingga memasifkan Gerakan Tertib Berlalu-lintas diberikan kepada komunitas pengendara bus yang ada di Bandara Soekarno-Hatta,” jelasnya.

IMG-20220512-WA0025.jpg

Lebih jauh Kompol Bambang AS menjelaskan, upaya merangkul pihak lain itu dilakukan karena Kamseltibcar Lantas bukan tanggung jawab Polri semata, melainkan semua pihak terkait termasuk pengguna jalan.

Selain itu, lanjut Kompol Bambang AS, edukasi dan sosialisasi Kamseltibcar Lantas dapat berfungsi sebagai upaya pencegahan terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Dan merupakan tindak lanjut arahan Kapolresta BSH, Kombes Pol Sigit Dany Setiyono, agar jajarannya mengedepankan aspek pencegahan.

“Paradigma baru Sat Lantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta adalah mengutamakan pencegahan. Pencegahan lebih baik daripada sesuatu itu sudah terjadi. Karena bila sudah ada kejadian, cost atau biaya yang ditimbulkannya pasti akan lebih besar,” tegas Kompol Bambang AS. (*)

IMG-20220512-WA0029.jpg