banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

Gegara Rapid Test, Osneti Jadi Penumpang yang Selamat dari Tragedi Sriwijaya Air SJ 182

Gegara Rapid Test, Osneti Jadi Penumpang yang Selamat dari Tragedi Sriwijaya Air SJ 182

Penanusa.com – Nama Osneti kini jadi perhatian publik. Wanita asal asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat ini jadi satu-satunya penumpang yang selamat dari kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182.

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air jatuh pada Sabtu (9/1) kemarin di perairan Kepulauan Seribu.

Osneti sempat menjadi penumpang dan terdaftar dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Baca juga: Cek Proses SAR Pesawat SJ 182, Kabaharkam Polri Singgung Simulasi 3K di Labuan Bajo

Namun, takdir berkata lain. Osneti tidak diperbolehkan terbang bersama Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak ini. Sebab, hasil rapid antigen miliknya telah kedaluwarsa.

“Masa berlaku rapid test antigen kami sampai tanggal 8 (Januari). Sementara jadwal penerbangan kami tanggal 9 (Januari),” kisahnya kepada wartawan, (10/1), dilansir dari traveldetik.com.

Ia mengaku hendak pergi ke Pontianak, bersama adik, anak, dan anak kakaknya untuk menghadiri pesta pernikahan saudaranya. Hanya saja, ia tidak jadi berangkat karena syarat penerbangan mengharuskan adanya hasil rapid antigen yang masih berlaku.

Penumpang selamat Sriwijaya Air SJ 182 ini mengaku langsung menangis ketika mengetahui pesawat yang hendak dinaikinya jatuh. Ia terharu karena selamat dari kecelakaan tersebut karena batal berangkat.

“Saya langsung sujud syukur, bersyukur kepada Allah karena batal berangkat. Saya sampai menangis, terharu karena selamat, batal berangkat,” cerita dia.

Baca juga: Kabaharkam Polri Cek Langsung Proses Pencarian Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Sementara itu, beredar juga kabar ada bayi selamat dari Sriwijaya Air di sosial media. Namun, untuk diketahui kabar tersebut adalah hoaks atau berita palsu.

Berdasarkan penelusuran Antara, foto bayi menjadi penumpang selamat Sriwijaya Air SJ 182 adalah kejadian dari kapal KM Lestari Maju yang tenggelam di Perairan Selayar Sulawesi pada Juli 2018 lalu. (*)