Penanusa.com – Pedangdut Dewi Persik mendadak heboh dan ramai diperbincangkan usai mengakui bahwa dirinya terpapar Covid-19. Yang menjadi sorotan adalah setelah ia mengunggah foto-foto dirinya yang mengalami ruam merah di wajah dan leher .
“Saya sekarang ini dengan keputusan yang sangat berat, yang harus saya terima, bahwa saya kena Covid-19. Ini hari pertama saya,” ungkap Dewi di di channel YouTube-nya dilansir pmjnews.com, Jumat, 25 Desember 2020.
Baca juga: Artis Pevita Pearce Umumkan Positif COVID-19
“Mungkin bukan hanya saya, tapi keluarga saya, Mas Gabriel, AA, Mbak Lebby dan asisten saya. Jadi kebetulan di dalam rumah ini ada delapan orang, jadi klaster family Covid-19,” imbuh penyanyi yang akrab disapa DePe ini.
Dewi berusaha untuk kuat dengan ujian yang dihadapinya ini. Ia mengetahui terpapar Covid-19 usai melakukan tes swab untuk keluarganya. Dan hasilnya sangat mengagetkan dirinya.
“Kami semua (Keluarga) pada tanggal 30 di swab, semuanya hasilnya positif,” jelasnya.
Dewi sendiri sempat merasakan gejala, namun ia berusaha berpikir positif bahwa itu hanyalah kelelahan. Dan kenyataannya berkata lain.
Sementara itu, Berdasarkan penjelasan dr. Danny Gunawan, SpKK, FINSDV dari keterangan tertulisnya, 20 persen penderita Covid-19 memang menimbulkan gejala klinis pada kulit, seperti yang dialami Dewi Persik.
Hal ini tertuang dalam Journal of The European Academy of Dermatology and Venereology 2020 yang melihat 18 dari 88 penderita Covid-19 (20,4 persen) mengalami manifestasi di kulit yakni berbentuk ruam makulopapular (morbiliform atau gambaran seperti penyakit campak), ruam dengan bentuk papuloveskular seperti cacar air; urtikaria atau biduran.
Joob B, dari Thailand dalam Journal of Hospital Infectious tahun 2020 melaporkan petechiae atau bintik-bintik merah pada kulit seperti pada penyakit demam berdarah.
“Ruam-ruam kulit ini akan menghilang dalam beberapa hari dan tidak berpengaruh terhadap derajat keparahan penyakit Covid-19 itu sendiri,” jelas dia dikutib dari suara jatim.com.
Pun sama dengan pernyataan Persautan Nasional Dermatologis-Venereologis Prancis (SNDV) yang berisi dokter penyakit kulit dan penyakit seksual menular.
enurut SNDV, ruam merah muncul karena gejala Covid-19 bisa memengaruhi tubuh di luar sistem pernapasan.
Melansir dari The Jerussalem Post, banyak laporan rumah sakit yang menerima pasien Covid-19 dengan gejala dermatologi. “Mereka (gejala dermatologi) juga dapat muncul tanpa gejala pernapasan,” kata siaran pers oleh SNDV.
Kemunculan gejala ini telah dibahas oleh sekitar 400 dokter kulit yang diselenggarakan secara online oleh SNDV.
Sebagai penyakit infeksi baru, orang dengan Covid-19 memiliki berbagai gejala yang kadang berbeda dari waktu ke waktu. Beberapa gejala baru, selain persoalan pernapasan telah ditemukan selama sebulan terakhir.