Penanusa.com – Pemerintah telah membubarkan ormas Islam Front Pembela Islam (FPI) beserta kegiatannya, termasuk pelarangan atribut dan slogan.
Menanggapi kondisi seperti ini, Imam Daerah FPI Jawa Barat Maksum Hasan angkat bicara, menurutnya, FPI hanyalah sebuah kendaraan perjuangan.
Menurut Maksum, pihaknya tak mempermasalahkan pemerintah membubarkan dan melarang FPI beraktivitas.
“Enggak masalah. FPI bukan tujuan, melainkan hanya kendaraan dan sebuah perjuangan. Ada FPI atau tidak ada, Amar ma’ruf nahi munkar tetap wajib dijalankan,” kata Maksum, (30/12), dilansir liputan6.
Maksum menjelaskan, ada tidaknya FPI tidak akan menghentikan berbagai upaya yang mereka tengah jalankan.
Baca juga: Pemerintah Bubarkan FPI, Ormas Baru yang Serupa akan Muncul?
“Artinya, kami dan kawan-kawan yang ada di FPI tidak pernah menjadikan FPI sebagai tujuan perjuangan. Selama kami hidup, tugas kami yang di atas akan kami lakukan karena itu kewajiban dari Allah, bukan dari manusia,” ujarnya.
Maksum menambahkan, selama ini FPI tidak pernah mendapatkan bantuan dana keorganisasian dari pemerintah. Ia pun memastikan FPI tidak pernah mengambil sepeser pun dari bantuan tersebut.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa selama ini FPI tidak pernah melakukan kekerasan kepada masyarakat lainnya. “Jangankan membunuh manusia, belum pernah FPI bunuh kucing orang,” kata Maksum.
Baca juga: Kabaharkam Polri: FPI Seperti Negara dalam Negara
Sebelumnya, pemerintah resmi melarang seluruh kegiatan dan atribut Front Pembela Islam atau FPI mulai hari ini, Rabu (30/12).
Larangan tersebut tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) Kementerian dan Lembaga berdasarkan ketentuan Perundang-undangan tertanggal 30 Desember 2020.
Surat tersebut ditandatangani Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menkum HAM Yasonna Laoly, Menkominfo Johny G Plate, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jenderal Idham Azis, dan Kepala BNPT Boy Rafli Amar. (*)