banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

Irwasum Polri: Kita Tidak Boleh Lengah, Banyak Hal yang Harus Kita Benahi

Irwasum Polri: Kita Tidak Boleh Lengah, Banyak Hal yang Harus Kita Benahi

Penanusa.com – Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol Drs Moechgiyarto SH, M.Hum, berkesempatan membuka Taklimat Awal Kegiatan Pengawasan dan Pemeriksaan Rutin Itwasum Polri yang Dilaksanakan oleh Inspektorat Wilayah I Tahun 2019 Tahap II Aspek Pelaksanaan dan Pengendalian di Polda Aceh dan Jajaran, Rabu 14 Agustus 2019.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kapolda Aceh, Irwil I Itwasum Polri, Pejabat Utama Polda Aceh dan jajaranya serta Tim Wasrik.

Dalam arahannya, Irwasum Polri menjelaskan, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan Polri tahun 2018 yang diberikan BPK RI pada tanggal 17 Juni 2019 dan opini atas peningkatan indeks penilaian birokrasi Polri dari 73,65 tahun 2017 menjadi 75,15 tahun 2018 yang diberikan Menteri PAN RB, yang berdampak pada peningkatan remunerasi Polri, hal tersebut adalah merupakan hasil kerja keras semua komponen Polri sebagai wujud Polri yang Promoter (profesional, modern, dan terpercaya).

“Kita boleh berbangga atas kepercayaan pemerintah terhadap Polri, namun kita tidak boleh lengah karena masih banyak hal yang harus kita benahi dalam rangka tata kelola organisasi Kepolisian Republik Indonesia menuju good governance and clean governance,” kata Komjen Pol Moechgiyarto.

Selain Membuka Taklimat Awal Wasrik Tahap II di Polda Aceh, Irwasum Polri juga memberikan pengarahan tentang Penanganan Pengaduan Masyarakat (Dumas) secara Terpadu, yang diikuti oleh 4 (empat) satker yaitu Itwasda, Bidpropam, Wasidik Ditreskrim, Bidkum, Kasiewas Polres, dan Kasie Propam Polres terdekat di Jajaran Polda Aceh.

Kegiatan ini bertujuan agar keempat satker tersebut selalu bersinergi dalam menangani Dumas, terutama dalam menganalisa Dumas, penyamaan persepsi, lebih transparan, dan tidak berlarut/lama. Sehingga diharapkan lebih profesional dan tidak ada lagi komplain dari masyarakat terkait penanganan Dumas.

[Gayul]