banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

Kabaharkam Polri: Biasakan Hidup Berdampingan dengan Virus

Kabaharkam Polri: Biasakan Hidup Berdampingan dengan Virus

Baharkam Promoter! – Di tengah kesibukannya sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, sekaligus sebagai Kaopspus Aman Nusa II-Penanganan COVID-19, Komjen Pol Drs Agus Andrianto SH, MH, masih bersedia meladeni pertanyaan wartawan.

Dihubungi wartawan melalui WhatsApp, Senin, 11 Mei 2020, Komjen Pol Agus Andrianto menjawab satu per satu pertanyaan yang diajukan. Berikut kami sajikan petikannya dalam bentuk “Pertanyaan (P) dan Jawaban (J)“.

Pertanyaan (P): Assalamu’alaikum, Komjen Agus Andrianto. Bagaimana Kabar hari ini?

Jawaban (J): Alhamdulillah. Di tengah pandemi ini dan sudah dua minggu kita menjalankan ibadah puasa Ramadhan, Alhamdulillah, berjalan lancar.

P: Sejauh ini, bagaimana upaya Polri menangani pandemi COVID-19 di Indonesia?

J: Polri dari awal bergerak cepat bagaimana mencegah dan menanggulangi wabah COVID-19 ini. Pak Kapolri dari awal menekankan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi (Salus Populi Suprema Lex Esto). Bergerak dari sini, Polri di luar tugas sehari-hari memelihara Kamtibmas, juga membantu percepatan penanggulangan COVID-19.

P: Tanggung jawab sebagai Kaopspus Aman Nusa II-Penanganan COVID-19 sekaligus sebagai Kabaharkam Polri, bukankah ini tugas yang berat? Bagaimana strategi menjalankannya?

J: Kita butuh sinergitas dan kerja sama dalam penanggulangan COVID-19 ini, tidak bisa bergerak sendiri. Selaku Kaopspus Aman Nusa II-Penanganan COVID-19, kita coba mengorganisir semua sumber daya yang ada di Polri untuk menanggulangi COVID-19 sesuai arahan Pak Presiden Jokowi dan Pak Kapolri.

Imbauan social distancing dan physical distancing, yang dari awal digencarkan tidak berjalan mulus awalnya karena masih banyak masyarakat yang tidak peduli dan tidak mengerti, ternyata perlu edukasi dan bahkan sedikit ketegasan di tengah-tengah masyarakat. Polri di sini hadir bersama TNI dan stakeholder lainnya memberi imbauan, membubarkan kerumunan, dan melakukan kegiatan-kegiatan preventif lainnya.

P: Bagaimana tanggapan Anda terkait larangan mudik?

J: Polri mendukung penuh larangan mudik ini. Karena kita sama-sama ketahui, virus itu tidak bergerak, tapi manusia yang membawa virus itu dari satu tempat ke tempat lainnya. Kita tidak tahu apakah kita sudah terinfeksi virus jika kita belum melakukan Rapid Test dan serangkaian uji lainnya. Kita tidak tahu apakah moda angkutan yang kita pakai terdapat virus atau tidak. Kita tidak tahu apakah orang lain yang sama-sama jadi penumpang sudah terpapar virus atau tidak.

Seumur-umur saya bertugas di kepolisian, baru kali ini Operasi Ketupat dilakukan lebih awal. Ini sebagai upaya Polri meminimalisir dampak COVID-19 dan dalam rangka mendukung upaya pemerintah terkait larangan mudik.

P: Banyak kalangan mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Polri dan jajaran, bagaimana tanggapan Anda?

J: Kami hanya menjalankan tugas dengan segala sumber daya yang ada di Polri. Terlebih saat ini bulan suci Ramadhan tentu cobaan ini menjadi lebih berat. Untuk itu, Pak Kapolri juga sudah mengeluarkan Surat Telegram terkait bantuan kepada masyakarat dan juga tentunya terkait Kamtibmas selama pandemi COVID-19 ini.

Kita tidak ingin melihat ada saudara-saudari kita yang kelaparan. Banyak yang tidak tersentuh bantuan karena tidak terdata. Untuk itu Kapolri memerintahkan membentuk Satgas khusus untuk mendata dan memberi bantuan lansung kepada masyakarat.

P: Vaksin COVID-19 belum ditemukan, pandemi belum ada tanda-tanda akan berhenti, tentu ini berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyatakat, termasuk masalah Kamtibmas. Bagaimana tanggapan Anda?

J: Ya, sampai saat ini kita cermati di berbagai belahan dunia vaksin COVID-19 belum ditemukan. Terus apa kita lantas berdiam diri? Kan tidak juga.

Biasakan diri hidup berdampingan dengan berbagai macam virus, bakteri, dan jamur, termasuk virus COVID-19 ini. Terapkan pola hidup bersih sehat (PHBS), menggunakan masker, dan menjaga jarak.

Tiap-tiap kita sudah ditentukan batas waktunya, tidak bisa didorong apalagi dihalang.

Banyak meme yang saya lihat di media sosial. Salah satunya, “Hanya COVID-19 yang mampu membuat kita belajar mencuci tangan yang benar”. Ini kan lucu kalau dilihat, tapi ada benernya. Ini mengubah peradaban kita, gaya hidup kita untuk lebih sehat.

Ada lagi saya lihat meme dan beberapa laporan dari jajaran, tindak pidana pencurian berkurang, khususnya kejahatan jalanan seperti pencopetan. Kan social distancing dan physical distancing, bagaimana tangannya mau sampai ke kantong atau tas kalau kita berjarak 1-2 meter?

P: Semoga langkah-langkah yang ditempuh Polri dapat menjadi ladang ibadah bagi personel yang menjalankan.

J: Siap, terima kasih, salam hormat buat seluruh keluarga. Jadikan pandemi COVID-19 ini sebagai ujian diri untuk berubah menjadi lebih baik lagi.

Terus tebar kebaikan di mana pun. Jangan bicara agama tinggi-tinggi, tetapi tetangga kiri-kanan ndak makan, kita cuek-cuek saja. Menolong orang juga tidak harus dengan uang, kita bisa bantu datakan dan memberikan ke pihak terkait kalau kita juga punya keterbatasan dalam membantu. Bahkan saat ini media sosial juga bisa digunakan jika ada hal-hal yang belum terbantu.

[AKP Bambang AS]