banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

Kabaharkam Polri “Menyapa Indonesia” Lewat Silaturahmi & Halal Bihalal Virtual

Kabaharkam Polri “Menyapa Indonesia” Lewat Silaturahmi & Halal Bihalal Virtual

Baharkam Promoter! – Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Drs Agus Andrianto SH, MH, menggelar Silaturahmi & Halal Bihalal Virtual dalam rangka merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di tengah pandemi COVID-19, Selasa, 26 Mei 2020.

Kegiatan yang mengangkat tema “Menyapa Indonesia” ini diikuti peserta dari Sabang sampai Merauke, mulai warga kurang mampu, penggiat sosial, relawan pendidikan, dosen, hingga penyandang disabilitas, dan difasilitasi oleh Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) Wilayah Sumatera Utara.

Kabaharkam Polri mengawali silaturahmi ini dengan ucapan terima kasih dan selamat merayakan Idul Fitri 1441 Hijriyah.

“Tahun ini merupakan pengalaman pertama bagi umat Islam dan bangsa ini merayakan Lebaran dalam situasi pencegahan persebaran COVID-19. Saya harap semua masyarakat dapat tetap menjaga kesehatan sehari-hari,” kata Komjen Pol Agus Andrianto.

Selanjutnya Kabaharkam Polri mendengarkan satu persatu ungkapan hati dari masing-masing peserta. Ada kisah tentang suka duka lebaran di kampung orang, tentang kegiatan sosialisasi penanganan COVID-19, hingga pengalaman lebaran virtual.

Medina, seorang mahasiswa yang mengikuti silaturhami virtual ini dari Yogyakarta, mengaku terkendala untuk bisa mudik ke kampung halaman karena COVID-19. Alhasil, terpaksa ia harus berlebaran di kampung orang. Namun demikian, Medina menyayangkan sulitnya mendapatkan bantuan sosial karena ber-KTP luar daerah Yogyakarta.

Beda lagi dengan Abdul Rasid, relawan pendidikan dari Papua Barat, yang mengungkan walau kasus positif COVID-19 di daerahnya lumayan banyak, namun pembagian bantuan dapat terlaksana dengan baik.

“Setiap hari saya dapat melihat adanya pemberian makanan dan bantuan-bantuan lainnya. Tapi memang ada masyarakat yang berhak namun belum menerima. Mungkin hal ini karena belum terdata,” ungkap Abdul Rasid.

“Kondisi pendidikan di sini memprihatinkan. Perlu adanya penyegaran-penyegaran jika situasi normal kembali,” tambahnya.

Sumaji, pedagang kerupuk dari Kepulauan Riau, mengaku pendapatan pengusaha mikro seperti dirinya menurun drastis selama pandemi COVID-19.

“Bantuan sosial, dapat. Cuma hanya sekali, bantuan Sembako, 20 April 2020. Belum dapat bantuan tunai. Belum dapat bantuan Kartu Prakerja dan lain-lain,” kata Sumaji.

Kabaharkam Polri sendiri mengajak para peserta silaturahmi dan masyarakat luas lainnya untuk membuang jauh-jauh rasa takut dalam menghapi pandemi COVID-19 ini.

“Kita harus sama-sama bergotong royong dan bergandeng tangan menghadapi pandemi ini. Menurut saya, jangan terlalu takut dalam menghadapi virus ini, sepanjang kita tetap melaksanakan protokol kesehatan, olah raga, menjaga daya tahan tubuh, minum vitamin, dan sebagainya,” kata Komjen Pol Agus Andrianto.

Kabaharkam Polri juga menjelaskan, dalam penanganannya, pandemi yang sudah menyebar di berbagai negara di seluruh dunia ini mendapat respons yang berbeda-beda dari masing-masing negara. Indonesia sendiri memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), alih-alih menerapkan kebijakan lockdown atau penutupan total.

Sejak April 2020, lanjut Kabaharkam Polri, pemerintah pusat telah menyalurkan Bansos. Namun dampak dari penerapan PSBB membuat jumlah penerima Bansos jadi bertambah sehingga pendataan semakin sulit dan penyalurannya agak terhambat.

Sebagai antisipasi, terang Kabaharkam Polri, Kapolri Jenderal Pol Drs Idham Azis MSi, telah menginstruksikan agar jajaran kepolisian membantu masyarakat yang belum terdata dan belum mendapatkan Bansos. Kapolri juga memerintahkan setiap Polres agar menyiapkan 10 ton beras untuk masyarakat yang membutuhkan.

“Jika ada masyarakat yang belum mendapatkan Bansos, agar segera mendatangi Polres dan meminta Bansos tersebut. Jika ada kendala, bisa hubungi saya,” tegas Komjen Pol Agus Andrianto.

[AKP Bambang AS]