banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg
Hukum  

Kades Ancam Bunuh Warganya Setelah Kabar Penyelewengan Dana Desa Viral di Facebook

Kades Ancam Bunuh Warganya Setelah Kabar Penyelewengan Dana Desa Viral di Facebook

[Penanusa] – Penggiat sosial yang juga Ketua LSM Bersatu Sinjai, Andi Irwan Kadir, mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan serta ancaman pembunuhan dari salah seorang oknum kepala desa di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Hal itu diungkap Andi Irwan Kadir melalui pesan tertulis pada Senin (7/8/2017) sore. Ia mengaku mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dan ancaman pembunuhan dari Kepala Desa Tellu Limpoe, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sinjai, berinisial MA.

“Pada hari Jumat, 04 Agustus 2017, sekitar jam 20.30 WITA, MA mendatangi rumah saya di Dusun Koro, Desa Tellu Limpoe, sambil membawa parang panjang lalu beteriak-teriak memanggil saya keluar rumah dan mengancam akan membunuh saya,” kata Andi Irwan Kadir.

MA marah, kata Andi, lantaran beberapa hari lalu berhembus kabar bahkan viral di media sosial Facebook bahwa dirinya disinyalir menyalahgunakan Dana Desa.

“Atas dasar itulah MA marah, karena dia tuduh saya yang menyebarkan info tersebut. Padahal saya tidak tahu-menahu soal itu,” kata Andi.

Tidak terima diperlakukan seperti itu, Andi pun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sinjai.

“Sampai saat ini, Senin, 7 Agustus 2017, saya belum pulang ke rumah karena jiwa saya terancam,” kata Andi.

Sementara itu, Kapores Sinjai AKBP Ardiansyah, melalui Kasat Reskrim AKP Sardan, membenarkan laporan tersebut. Ia mengatakan saat ini peristiwa tersebut masih dalam penanganan dan dalam waktu dekat pihaknya akan layangkan surat panggilan kepada terlapor MA.

“Iya, sudah kita terima laporannya. Insya Allah dalam waktu dekat kita akan panggil terlapornya. Persoalan itu memang berawal dari adanya isu penyalahgunaan dana desa yang diduga dilakukan oleh terlapor. Kami sementara melakukan penyelidikan soal dana desa itu. Namun, timbul masalah baru lantaran oknum tersebut tidak terima bila berita itu muncul di Facebook, akhirnya terjadilah peristiwa itu,” kata AKP Sardan.

(Sumber: Tribratanews.com)