Penanusa.com – Lusinan pendukung Presiden Donald Trump yang marah berusaha menduduki Gedung Capitol Amerika Serikat dan membuat kerusuhan untuk mengganggu jalannya penghitungan suara untuk kemenangan Joe Biden.
Associated Press melaporkan, pada Rabu, 6 Januari 2021, polisi bersenjata lengkap bergerak untuk mengakhiri pendudukan dengan kekerasan selama hampir empat jam itu.
Polisi juga menggunakan gas air mata dan granat perkusi untuk mulai membubarkan pengunjuk rasa pro-Trump dari halaman Capitol AS menjelang jam malam di Washington DC.
Beberapa saat sebelumnya, terjadi bentrokan sengit antara polisi dan pengunjuk rasa yang merusak jeruji perancah pelantikan dan melemparkannya ke petugas.
Lusinan pendukung Presiden Donald Trump melanggar batas keamanan dan memasuki Capitol saat Kongres bertemu, Mereka terlihat berkelahi dengan petugas baik di dalam maupun di luar gedung. Pertemuan Kongres sendiri diperkirakan akan memberikan suara untuk menegaskan kemenangan presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.
Polisi mengatakan setidaknya satu orang ditembak di dalam Capitol. Kondisi terakhirnya belum diketahui.
Kepala polisi distrik mengatakan setidaknya 13 orang ditangkap, dan lima senjata api telah ditemukan selama protes pro-Trump tersebut.
Beberapa saat kemudian para pejabat menyatakan kompleks Capitol AS “aman”. Pengumuman yang mengatakan “Capitol aman” terdengar Rabu malam di dalam lokasi yang aman untuk pejabat DPR.
Baca juga: Polisi Berhasil Amankan Kompleks Capitol AS dari Kerusuhan oleh Pendukung Trump |