banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

Labuan Bajo: Awal Kebangkitan Kembali Pariwisata Indonesia

Labuan Bajo: Awal Kebangkitan Kembali Pariwisata Indonesia

Penanusa.com – Hari ini, Kamis, 12 November 2020, pemerintah menggelar Simulasi Protokol Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan yang merupakan hasil sinergi 23 kementerian/lembaga ini dihadiri oleh: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kepala Badan Parekraf), Wishnutama Kusubandio; Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Menteri Komunikasi dan Informasi, Johnny G Plate; Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira; para Duta Besar negara sahabat; dan perwakilan kementerian/lembaga lainnya.

Hadir juga Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo; Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Bagus Puruhito; Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo; Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; Dwikorita Karnawati; Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri, Komjen Pol Agus Andrianto; Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II, Marsekal Madya TNI Imran Baidirus; Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi; Kapolda NTT, lrjen Pol Lotharia Latif; Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula; Direktur Utama Badan Otorita Labuan Bajo Flores, Shana Fatina; serta para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo.

Baca juga: Kabaharkam Polri Hadiri Gladi Bersih I Simulasi Protokol Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan di Labuan Bajo

Menurut Menparekraf Wishnutama, simulasi ini mengangkat tentang Protokol Penanganan COVID-19 di destinasi pariwisata prioritas dan tiga skenario penting lainnya, yaitu: Penanganan Bencana Alam; Penanganan Serangan Jantung; dan Penanganan Kecelakaan Kapal.

“Tujuan wisatawan pergi ke destinasi wisata adalah agar dapat merasakan pengalaman menyenangkan dan tentunya dengan rasa aman tanpa rasa khawatir. Namun, pandemi COVID-19 membuat pariwisata tidak akan lagi sama. Keindahan alam, budaya, seni, hingga dilengkapi infrastruktur, konektivitas, tidak lagi cukup. Ke depan pariwisata harus bisa lebih menjamin wisatawan dalam hal kesehatan, keamanan, dan keselamatan,” terang Wishnutama.

Ke depan, lanjutnya, strategi pariwisata Indonesia harus lebih komprehensif dan terintegrasi. Simulasi hari ini adalah salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkannya. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, yang meminta jajarannya melakukan re-strategy terhadap kepariwisataan, agar setelah melalui pandemi ini justru pariwisata Indonesia menjadi lebih baik bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya.

“Penerapan protokol ini merupakan langkah awal untuk kita semua dalam mempercepat pemulihan pariwisata agar lebih lebih berkualitas, aman, dan nyaman,” kata Wishnutama.

Ketika simulasi selesai, Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan mengaku kagum atas apa yang baru saja diperagakan. Ia pun mengucapkan terima kasih atas jerih payah semua pihak yang terlibat. Menurutnya ini adalah contoh kolaborasi dan kerja sama yang apik dan luar biasa dari lebih dari 20 kementerian/lembaga.

“Kegiatan ini menunjukkan bahwa kita sebagai bangsa besar dapat mencapai banyak hal jika kita terus bersatu dan bergotong-royong. Inilah semangat dari para pendiri bangsa tentang menjaga persatuan dan kesatuan guna memberikan kesejahteraan bagi rakyat,” katanya.

Luhut menjelaskan, simulasi ini merupakan suatu uji coba sebuah sistem terpadu yang akan menjadi cikal bakal prosedur operasi standar (SOP) di bidang kesehatan, keamanan, dan keselamatan destinasi pariwisata Indonesia, serta akan meningkatkan kesiapsiagaan dalam memitigasi dan menanggulangi situasi darurat.

“Sistem ini hanya dapat berjalan dengan kolaborasi yang baik antara aparat, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Semua pihak harus paham ‘siapa berbuat apa’. Sebagai contoh: pemerintah membangun infrastruktur, aparat melakukan pencarian dan penyelamatan, masyarakat turut mengedukasi diri, dan wisatawan mengikuti panduan keselamatan,” terangnya.

Luhut berharap semua kepala daerah bersama pemuka masyarakat berperan aktif untuk menerapkan protokol kesehatan, keselamatan, dan keamanan, paling tidak melakukan simulasi sederhana mengenai penggunaan jalur evakuasi setiap bulannya, karena simulasi ini harus dilanjutkan dengan berbagai langkah nyata dan berkesinambungan di berbagai daerah.

Selain itu, simulasi ini juga perlu dilakukan di empat DPSP lainnya serta daerah yang rawan terhadap bencana. Tentunya menyesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing daerah. Kempat DPSP yang dimaksud adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Likupang di Sulawesi Utara. Bersama Labuan Bajo, keempatnya masuk dalam lima destinasi super prioritas dari 10 destinasi unggulan yang disebut juga “Bali Baru”.

“Di tengah pandemi ini, Pemerintah tidak tinggal diam. Kita justru mengambil inisiatif dan berinovasi untuk menumbuhkan kepercayaan wisatawan domestik dan mancanegara terhadap pariwisata Indonesia,” tegas Luhut.

Ia berpendapat, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk membenahi destinasi pariwisata unggulan demi menciptakan pengalaman berwisata yang lebih baik di masa kenormalan baru. Ini adalah bagian dari upaya Indonesia untuk mengubah konsep capaian wisata dari pariwisata massal ke pariwisata berkualitas.

“Labuan Bajo akan menjadi contoh pembangunan infrastruktur yang terpadu dan berkualitas. Jalur pedestrian yang berkualitas dan pembangunan Creative Hub yang bersumber dari kearifan lokal. Saya yakin peserta KTT ASEAN dan G20 pada 2023 di Labuan Bajo akan kagum terhadap kualitas destinasi pariwisata yang ada,” ungkap Luhut.

Terakhir, Luhut menegaskan, simulasi protokol kesehatan, keamanan, dan keselamatan ini adalah awal dari bangkitnya kembali pariwisata Indonesia. Simulasi ini juga adalah bentuk nyata bahwa kita sebagai bangsa selalu bersatu padu untuk mencapai cita-cita mulia memajukan dan menyejahterakan kehidupan bangsa.

“Mari kita terus tingkatkan semangat kerja sama, memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, dan menjaga agar lingkungan kita tetap dalam keadaan bersih dan indah. Mari bersama-sama ciptakan Indonesia aman, Indonesia tenteram, Indonesia yang maju!” serunya sebagai penutup.