Penanusa.com – Menanggapi beredarnya video dengan perubahan lafal atau redaksi ‘hayya alal jihad’, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah ikut angkat bicara.
Melalui Sekretaris Umum Pimpinan Pusat , Prof Abdul Mu’ti, Muhammadiyah meminta aparat yang berwenang untuk segera memblokir video tersebut.
“Saya belum menemukan Hadits yang menjadi dasar adzan tersebut. Saya juga tidak tahu apa tujuan mengumandangkan adzan dengan bacaan ‘hayya alal jihad’,” kata Mu’ti dalam Moeslimchoice, 30 November 2020.
Baca juga: Redaksi Adzan Diganti Jadi Seruan Jihad, NU: Jangan Terpengaruh
Menurutnya, aparatur keamanan dapat melakukan penyelidikan dan memblokir supaya video adzan tersebut tidak semakin beredar dan meresahkan masyarakat.
“Balitbang Kementerian Agama dapat segera meneliti. Ormas-ormas Islam perlu segera memberikan tuntunan kepada para anggota agar tetap teguh mengikuti ajaran agama Islam yang lurus,” kata Mubaligh kelahiran Kudus, 2 September 1968 ini.
Seperti diketahui, dalam sebuah video yang viral, kalimat “hayya ‘alas sholah” dalam adzan diubah menjadi “hayya ‘alal jihad”. Dalam video itu tampak sejumlah orang membawa senjata tajam saat adzan dikumandangkan.
Baca juga: Anies Baswedan Terpapar Covid-19, Said Didu: Semoga Tidak Muncul Ide Plt
Dalam video lainnya, juga terlihat lima orang jamaah sedang berdiri. Salah satu jamaah berkemeja hitam yang berdiri paling depan, melantunkan adzan. Namun, adzan yang dilatunkannya berbunyi “hayya ‘alal Jihad” dan diikuti oleh jamaah lainnya. (*)