Penanusa.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada 25-28 November 2020. Kali ini, Munas akan diselenggarakan secara daring.
Ketua Umum MUI (nonaktif), KH Ma’ruf Amin, juga direncanakan akan menyampaikan laporan pertanggungjawabannya.
Ma’ruf Amin berharap laporan pertanggungjawabannya itu nanti dapat dijadikan sebagai panduan kinerja bagi pengurus periode berikutnya.
“Kita dalam Munas itu harus bisa menyampaikan hasil-hasil yang kita lakukan selama ini, sebagai persembahan yang nantinya supaya bisa dilanjutkan atau diestafetkan,” jelas Ma’ruf Amin kepada wartawan, dikutip dari Antara, Senin, 19 Oktober 2020.
Selain itu, Wakil Presiden Indonesia tersebut juga berharap, dalam melangsungkan roda organisasi, para anggota agar dapat menjaga soliditas, terlebih keanggotaan MUI terdiri dari banyak ormas Islam yang beragam. MUI sendiri merupakan organisasi wadah ulama, pemimpin, dan cendekiawan Muslim.
Ma’ruf Amin menjelaskan, pengurus MUI berasal dari berbagai latar belakang yang memutuskan berbagai persoalan dengan musyawarah bersama. Kesepakatan-kesepakatan itu merupakan keistimewaan MUI yang harus terus dijaga. Karena menurutnya, Sejak awal berdiri, keputusan-keputusan MUI selalu disepakati bersama, termasuk fatwa-fatwanya.
“Terus terang di Komisi Fatwa MUI, sejak saya jadi Ketua Komisi Fatwa, selalu keputusan yang lahir adalah muttafaqun alaih. Artinya tidak ada pihak-pihak yang kemudian menyatakan ketidaksepakatannya, dan ini harus dijaga,” katanya.