banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

Para Tokoh Bersilaturahmi Demi Pemilu 2019 yang Aman dan Damai

Para Tokoh Bersilaturahmi Demi Pemilu 2019 yang Aman dan Damai

Penanusa.com – Untuk pertama kalinya, pada 2019 nanti, Indonesia akan menggelar Pemilihan Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) secara serentak.

Situasi tersebut dinilai dapat menimbulkan potensi kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang lebih besar dari Pemilu langsung sebelumnya: 2004, 2009, dan 2014.

Sebagai garda terdepan penjaga Kamtibmas, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengaku tidak dapat bekerja sendiri dalam menghadapi situasi tersebut. Untuk itu, diperlukan kerja sama masyarakat, terutama tokoh masyarakat (Tomas), tokoh agama (Toga), dan tokoh pemuda (Toda), yang memiliki potensi tinggi dalam mempengaruhi opini publik.

Oleh karena itu, melalui Sub Satuan Tugas (Subsatgas) Manajemen Kemitraan Satgas Nusantara yang dikomandoi Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Drs Arkian Lubis SH, Polri mengumpulkan para Tomas, Toga, dan Toda se-Indonesia dalam kegiatan Silaturahmi Kamtibmas, yang digelar di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Selasa (24-07-2018).

Kegiatan yang diberi tema “Wujudkan Pemilu 2019 yang Aman dan Damai” ini, dibuka oleh Kabaintelkam Polri Komjen Pol Drs Luthfi Lubianto SH, mewakili Kapolri, dan menghadirkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, perwakilan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Anas Saini, Komisioner KPU Ilham Sahputra, Tenaga Ahli Bawaslu Muhammad Miskurudin Hapid, dan Kasatgas Nusantara Irjen Pol Drs Gatot Eddy Pramono MSi, sebagai narasumber, serta dimoderatori oleh Dirut TVRI Helmy Yahya.

“Saya menaruh harapan, dengan terjalinnya silaturahmi, kita akan dapat menyamakan persepsi tentang berbagai hal, sehingga pada akhirnya kita akan dapat bekerja sama khususnya dalam mewujudkan Pemilu 2019 yang aman dan damai,” ungkap Komjen Pol Luthfi Lubianto dalam sambutannya.

Kabaintelkam Polri menjelaskan, sifat patrialistik kultur umum yang dimiliki masyarakat Indonesia, membuat apa yang dikatakan oleh para tokoh masyarakat, agama, pemuda, maupun akademisi lebih didengar dan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat.

“Apa yang disampaikan oleh tokoh agama akan didengar oleh publik sebagai suatu kebenaran. Dikarenakan kultur di Indonesia, posisi para Toga, Tomas, dan Toda sangat penting dalam membangun opini bagi masyarakat, begitu pula dengan Polri memiliki kepentingan yang sama tentang opini masyarakat. Oleh karenanya, melalui kemitraan dengan para tokoh, diharapkan dapat membantu membangun opini masyarakat sehingga penyelenggaraan tugas pokok, fungsi, dan peranan Polri dapat terlaksana dengan baik,” katanya.

Secara cakupan, kumpulnya para Tomas, Toga, dan Toda ini adalah yang pertama kali dilakukan. Karena sebelumnya, silaturahmi Kamtibmas biasa digelar di tinggat Polsek atau Polres. Kali ini langsung melibatkan Mabes Polri. [AKP Bambang AS]