Penanusa.com – Adanya pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19 membentuk kebiasaan baru di tengah masyarakat. Tak terkecuali pola belanja masyarakat.
Dalam surveinya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pola belanja online atau dalam jaringan (Daring) meningkat 31 persen selama pandemi.
Analis menilai, peningkatan ini dapat dilihat sebagai peluang bagi para pelaku bisnis untuk mengembangkan bisnisnya atau membuka bisnis baru.
“Bisnis secara Daring tentu menguntungkan selama pandemi, karena kita diwajibkan untuk melakukan physical distancing. Selain itu, informasi mudah menyebar di media sosial, itu namanya pemasaran atau iklan secara gratis,” kata Digital Business Consultant, Tuhu Nugraha, dalam Webinar yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) secara Daring, Rabu, 14 Oktober 2020.
Menurut Tuhu Nugraha, ada beberapa sektor bisnis startup (rintisan) yang berpeluang populer dan menguntungkan saat ini, seperti e-commerce, edutech, dan kesehatan.
Ia menyarankan para pelaku bisnis tidak menunggu waktu lama untuk berpindah ke bisnis Daring. Karena menurutnya, konsumen pun perlahan sudah mulai berpindah ke tren baru, yakni marketplace Daring.
Dosen Pascasarjana London School of Public Relation (LSPR) ini menjelaskan terdapat banyak potensi dan fungsi kanal digital yang bermanfaat untuk bisnis, misalnya bisa untuk riset pasar, promosi, membangun loyalitas, dan peningkatan layanan pelanggan.