Komando Berpindah ke Tangan Khalid bin Walid
Penanusa.com – Setelah syahidnya Abdullah bin Rawahah, seorang sahabat, bernama Tsabit bin Arqam mengambil bendera tersebut, lalu meminta kaum muslimin untuk bersepakat memilih panglima perangnya.
Akhirnya pilihan jatuh kepada Khalid bin Walid. Saat itu Khalid bin Walid telah menghabiskan sembilan pedangnya yang patah selama pertempuran, kini di tangannya tinggal sebilah pedang berasal dari Yaman.
Rasulullah pada saat itu berdasarkan petunjuk wahyu berkata:
“Zaid membawa bendera, namun dia terbunuh, kemudian bendera diambil Ja’far, diapun terbunuh, lalu Ibnu Rawahah, diapun terbunuh -seraya air matanya bercucuran-, akhirnya bendera diambil oleh pedang Allah, hingga Allah menyelamatkan mereka”.
Akhir Pertempuran
Walaupun keberanian luar biasa yang ditampilkan kaum muslimin dalam perang tersebut, namun kecil sekali kemungkinan pasukan yang sedikit tersebut dapat menghalau gelombang raksasa dari pasukan Romawi. Di sinilah Khalid bin Walid menampakkan kecerdikannya sebagai panglima perang.
Pada awalnya Khalid bin Walid berhasil memimpin pasukannya bertahan menghadapi musuh. Namun akhirnya beliau merasa perlu melakukan tipu muslihat yang dapat menakutkan pasukan Romawi hingga kaum muslimin dapat mundur tanpa dikejar-kejar mereka.
Pada hari kedua, beliau merubah posisi pasukan dengan susunan yang baru. Barisan pertama kini dijadikan sebagai barisan belakang, pasukan sayap kanan dijadikan sayap kiri dan sebaliknya, pasukan sayap kiri dijadikan sayap kanan.
Ketika posisi tersebut dilihat pasukan musuh, mereka merasa ada yang aneh dengan pasukan lawan, lalu merekapun beranggapan bahwa bantuan bagi pasukan kaum muslimin telah datang, sehingga mereka ketakutan. Maka -setelah sedikit melakukan manuver militer- Khalid bin Walid menarik pasukan kaum muslimin sedikit demi sedikit dengan tetap menjaga barisan pasukannya. Pasukan Romawi tidak berani mengejar mereka, karena khawatir hal tersebut hanya jebakan kaum muslimin.
Dengan demikian, berhasillah kaum muslimin menghindar dari pertempuran dengan selamat dan kemudian mereka kembali ke Madinah.
Pada perang tersebut pasukan kaum muslimin yang terbunuh sebanyak 12 orang, Sedangkan pasukan Romawi tidak dapat diketahui jumlahnya dengan pasti karena banyaknya pasukan mereka. Dilansir dari sirohnabawiyah.com. (*)