Pengurusan Jenazah Rasulullah
Penanusa.com – Sebelum para sahabat melakukan pengurusan terhadap jenazah Rasulullah, mereka berselisih pendapat tentang siapa yang akan menjadi khalifah setelah Rasulullah.
Terjadi dialog dan perdebatan antara golongan Anshar dan Muhajirin di Tsaqifah bani Sa’idah. Namun akhirnya mereka sepakat memilih Abu Bakar ash-Shiddiq sebagai khalifah pertama setelah Rasulullah. Hal tersebut berlangsung hingga akhir malam selasa menjelang Subuh.
Sementara jenazah Rasulullah itu masih diselimuti kain.
Kemudian pada hari Selasa, mereka baru memandikan Rasulullah, tanpa melepaskan kainnya. Yang memandikannya adalah Abbas dan Ali dibantu oleh dua orang anak Abbas; Fadhl dan Qatstsam, serta Syaqran dan Usamah bin Zaid dan Aus bin Khauli.
Setelah itu mereka mengkafaninya. Namun kemudian mereka berselisih di mana Rasulullah akan dimakamkan. Hingga Abu Bakar berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda:
“Tidaklah seorang nabi meninggal, kecuali dia dikubur ditempat dia meninggal”.
Maka segera Abu Talhah mengangkat tempat tidur di mana Rasulullah meninggal, kemudian dia gali lobang dan membuat lahad di dalamnya.
Sementara itu, kaum muslimin menyalatkan Rasulullah secara bergantian di rumah beliau. Dimulai dari sanak saudaranya, kaum Muhajirin, Anshar, wanita lalu anak-anak.
Pengurusan jenazah tersebut selesai pada hari selasa malam (Rabu). Dilansir dari sirohnabawiyah.com. (*)