Penanusa.com – Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, mengungkapkan adanya kegiatan kaderisasi oleh jaringan teroris Jamaah Islamiyah. Para kader muda ini dilatih siap tempur, bahkan sebagian bssar di antaranya dikirim ke Suriah.
“Mereka (JI) sudah menyiapkan kemampuan diri dengan pelatihan-pelatihan khusus guna mempersiapkan kekuatan melawan musuh yakni negara dan aparat. Sebagian besar dari mereka juga sudah berangkat ke Suriah bergabung dengan kelompok teror di sana dan berperan aktif dalam konflik di Suriah. Kemampuan yang sudah diasah di tempat pelatihan dan medan tempur sebenarnya (Suriah) menjadikan mereka sebagai potensi ancaman nyata,” kata Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 19 Desember 2020.
Baca juga: Polisi Tangkap 23 Terduga Teroris Jamaah Islamiyah di 8 Wilayah
Pihaknya mengidentifikasi setidaknya terdapat 91 kadere yang sudah dilatih JI, dimana 66 kader sudah dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teror di sana.
Lebih lanjut, Argo menyampaikan, dalam proses kaderisasi ini JI menyerahkan tanggungjawab kepada Parawijayanto dan Joko Priyono alias Karso selaku koordinator pelatihan.
Kenyataan inilah yang membuat Argo Yuwono meminta adanya pelibatan stakeholder terkait untuk mencegah maraknya radikalisme di Indonesia, terutama bagi kalangan muda. selain itu, penyebaran berita bohong (hoax) juga menjadi pemicu subunya radikalisme.
“Maraknya penyebaran hoax tanpa filter melalui sosial media membuat paham radikal dan anti pemerintah makin subur. Dari dulu sampai sekarang radikalisasi terbentuk sebagai bagian dari respons atas ketidakadilan dan makin melebarnya kesenjangan sosial di masyarakat. Bahwa kemudian agama jadi satu alasan dalam mengekspresikan ketidakpuasan dan kebencian,” katanya.
“Ya perlu peran serta semua stakeholder,” imbuhnya.(*)