banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

Presiden Jokowi Evaluasi Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19

Presiden Jokowi Evaluasi Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19

Penanusa.com – Presiden RI, Joko Widodo, memimpin rapat terbatas (Ratas) tentang Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 13 Juli 2020.

Pada kesempatan ini Presiden Jokowi menyatakan ingin memberikan evaluasi menyikapi adanya kenaikan kasus positif COVID-19. Hal itu terkait penambahan terakhir ada peningkatan sebesar 1.681 kasus, bahkan pada Kamis lalu ada 2.500 penambahan kasus positif di antaranya karena kasus di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa-AD) Bandung.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta pelaksanaan testing, tracing, dan treatment (3T) ditingkatkan, terutama prioritas harus diberikan untuk beberapa provinsi: Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan Papua.

”Tetap pada concern kita untuk memasifkan 3T: testing, tracing, dan treatment, dengan prioritas,” kata Presiden Jokowi dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet di setkab.go.id.

Selain itu, ia juga meminta jumlah polymerase chain reaction (PCR) test ditingkatkan dengan menambah jumlah laboratorium yang ada di daerah dan mobile lab PCR.

”Kita harapkan nantinya target, sesuai yang saya sampaikan, supaya bisa tercapai 30 ribu, dan tracing untuk penelurusan ODP maupun PDP, kemudian memberikan isolasi mandiri dan treatment,” tambahnya.

Untuk mendukung itu semua, diperlukan koordinasi masing-masing pihak terkait. Presiden meminta pihak-pihak terkait bahu-membahu meningkatkan kekurangan fasilitas kesehatan rumah sakit khususnya laboratorium, alat pelindung diri (APD), obat-obatan, ventilator, dan kamar isolasi, yang masih memerlukan tambahan-tambahan di beberapa provinsi.

”Kalau memang kekurangan, ini agar Kementerian Kesehatan bisa menyampaikan kepada Menteri PUPR untuk segera selesaikan,” tegas Presiden Jokowi.

Sementara terkait perningkatan kasus COVID-19 di luar negeri, Presiden Jokowi mengatakan perlu dilakukan pengendalian wilayah perbatasan dan perjalanan serta transportasi lintas wilayah.

Ratas tersebut turut dihadiri Wakil Presien KH Ma’ruf Amin, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo, dan sejumlah menteri kabinet.

Baca juga: Indonesia Berpeluang Besar Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi