Penanusa.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 1.801 jiwa mengungsi akibat banjir di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Sabtu, 16 Januari 2021, pukul 12.00 WIT, dengan tinggi muka air 50 sampai 100 centimeter.
“Rincian dari kerugian materil akibat bencana tersebut antara lain satu unit jembatan terputus, 809 unit rumah terendam, tiga unit rumah terbawa banjir, dan dua unit rumah rusak berat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari situs resmi BNPB pada Senin, 18 Januari 2021.
Sementara itu, terdapat lima kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Kao Barat, Kecamatan Halmahera Utara, Kecamatan Galela Barat, Kecamatan Galela Selatan, dan Kecamatan Loloda Utara.
Baca juga: Data Mutakhir BNPB Per Minggu Malam: 81 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempabumi M6,2 Sulbar |
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara juga telah melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan instansi terkait, masyarakat dan relawan, serta tim gabungan dalam melakukan evakuasi masyarakat terdampak.
BPBD Kabupaten Halmahera Utara juga telah mendirikan tenda pengungsi di perbatasan antara Desa Pitago dan Desa Kai.
“Adapun BPBD Kabupaten Halmahera Utata memantau banjir saat ini telah berangsur surut,” kata Raditya Jati.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Maluku Utara berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir.
“Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga di tengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021. Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana di sekitar wilayah melalui InaRisk,” pesannya. (*)
Baca juga: Ini Imbauan yang Sebenarnya Bagi Warga Mamuju, Jangan Terpengaruh Hoaks Gempa Susulan |