Penanusa.com – Seorang operator alat berat dikabarkan hilang saat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 1 Desember 2020.
Untuk mencarinya, Tim SAR gabungan menyisir sekitar areal pertambangan pasir di kawasan Besuk Kobokan. Namun hingga Rabu sore, 2 Desember 2020, tim belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Tim hanya mendapati sembilan alat berat yang sudah ditinggalkan operatornya dalam kondisi tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
“Tim gabungan Basarnas terus melakukan penyisiran dan kami juga meminta aparat kepolisian untuk menelusuri apakah operator tersebut benar-benar hilang atau berada di tempat lain saat erupsi Semeru,” terang Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo.
Berdasarkan informasi dari warga setempat, ada tiga operator yang menjalankan alat berat sesaat sebelum erupsi Gunung Semeru. Ketiganya disebutkan mengabaikan peringatan agar menjauhi lokasi sementara waktu.
“Saat terjadi luncuran awan panas hingga mengarah ke Curah Kobokan, dua operator berhasil ditemukan warga dalam keadaan selamat,” ungkap Wawan Hadi.
Sementara itu, Sekretaris Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, meminta pemilik tambang dan pekerjanya untuk bersabar agar tidak melakukan aktivitas di kawasan jalur pertambangan yang dilalui lahar panas Gunung Semeru. “Karena berbahaya,” tegasnya.
Baca juga: Masih Siaga, Hari Ini Asap Tebal Setinggi 50 Meter Tampak di Atas Puncak Merapi |