banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

Vaksinasi COVID-19 Dilakukan dalam 4 Tahap, Ini Rinciannya

Vaksinasi COVID-19 Dilakukan dalam 4 Tahap, Ini Rinciannya

Penanusa.com – Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menerbitkan petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Juknis itu tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), yang mulai berlaku sejak 2 Januari 2021.

Dalam keputusan itu disebutkan bahwa vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan Roadmap WHO Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) serta kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization).

Baca juga: Indonesia Butuh Sekitar 426 Juta Dosis Vaksin untuk “Herd Immunity”

Berikut tahapan vaksinasi COVID-19 dan sasarannya:

Tahap 1 dilaksanakan pada Januari-April 2021 dengan sasaran tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang, serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Tahap 2 dilaksanakan pada Januari-April 2021 dengan sasaran petugas pelayanan publik yaitu Tentara Nasional
Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Sasaran lainnya adalah kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas).

Tahap 3 dilaksanakan pada April 2021-Maret 2022 dengan sasaran masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.

Tahap 4 dilaksanakan pada April 2021-Maret 2022 dengan sasaran masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin. (*)

Baca juga: Pendiri BioNTech Wanti-wanti Adanya Kesenjangan Suplai Vaksin