banner-side-160x600.jpg
banner-side-160x600.jpg
banner-970x250.jpg

Walau Produksi Terganggu, Pemerintah Pastikan Stok Pangan Tetap Aman

Walau Produksi Terganggu, Pemerintah Pastikan Stok Pangan Tetap Aman

Penanusa.com – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui produksi sektor pertanian ikut terganggu akibat pandemi COVID-19. Namun demikian, Kementan telah menyiapkan sejumlah strategi serta refocussing anggaran dan kegiatan untuk memastikan stok pangan tetap aman.

“Pandemi COVID-19 berdampak terhadap sektor pertanian termasuk dari sisi terganggunya produksi pertanian akibat pembatasan pergerakan orang atau tenaga kerja,” ungkap Koordinator Substansi Evaluasi dan Pelaopran Biro Perencanaan, Sekretariat Jenderal Kementan, Budi Waryanto, pada webinar series bertajuk ‘Mengapa Perlu Vaksinasi COVID-19 untuk Sektor Pertanian?’, Selasa, 2 Februari 2021, dikutip dari Antara.

Selain itu, distribusi pangan juga ikut terganggu akibat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan penutupan wilayah secara terbatas.

Baca juga: Tidak Hanya 9, Mentan Pastikan Stok 11 Pangan Dasar Aman Terkendali

“Kami menerapkan sejumlah strategi, di antaranya memastikan ketersediaan bahan pangan pokok, utamanya beras dan jagung. Selain itu, melakukan percepatan ekspor komoditas strategis dalam mendukung keberlanjutan ekonomi,” kata Budi Waryanto.

Kementan juga melakukan sosialisasi kepada petani dan petugas terkait penanganan atau pencegahan COVID-19 serta pengembangan pasar tani di provinsi. Selain itu, jaring pengaman sosial dalam bentuk padat karya dan fasilitas pangan murah juga disiapkan.

Budi Waryanto menjelaskan, untuk memastikan ketersediaan pangan terjaga, Kementan melakukan program peningkatan produksi pangan dengan memberikan stimulus, di antaranya relaksasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian serta mempercepat bantuan sarana dan prasarana pertanian.

Ada juga bantuan subsidi pengangkutan pangan dari daerah surplus ke daerah defisit sehingga pasokan pangan dapat terjangkau di seluruh pelosok Indonesia.

Kementan juga menggerakkan Pasar Mitra Tani yang ada di seluruh provinsi dan bekerja sama dengan penyedia jasa distribusi (Gojek, Grab) untuk memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pangan di tengah imbauan untuk tetap di rumah.

“Optimalisasi pekarangan dan lahan juga dilakukan melalui kegiatan Pertanian Keluarga dan Pekarangan Lestari (P2L),” jelas Budi Waryanto. (*)

Baca juga: Presiden Jokowi: Kita Butuh Sebuah Kawasan Pertanian Berskala Ekonomi Besar