Penanusa.com – Pandemi COVID-19 membuat lesu sektor ekonomi. Namun demikian PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) berhasil membukukan laba Rp18,66 triliun sepanjang 2020.
Bila dibandingkan laba BRI setahun sebelumnya, jumlah tersebut memang masih kalah jauh. Pada 2019, atau sebelum terjadi pandemi COVID-19, BRI mampu membukukan laba sebesar Rp34,37 triliun.
“Laba ini, kalau dibanding tahun lalu, pasti turun, bahkan ada satu bulan kita tidak membukukan laba sama sekali ketika alokasikan resources seluruhnya untuk restrukturisasi melakukan penyelamatan nasabah utama kita yakni UMKM. Alhamdulillah, restrukturisasi sudah dilakukan,” kata Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam konferensi pers di Jakarta yang digelar secara virual, Jumat, 29 Januari 2021, dikutip dari Antara.
Baca juga: Pinjaman PEN Daerah Dapat Berperan Sebagai Pendorong Akselerasi Pemulihan Ekonomi |
Sunarso menjelaskan, krisis pandemi COVID-19 adalah krisis yang berat bila dibandingkan dengan krisis sebelumnya.
Namun, berkat strategi yang fokus pada penyelamatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menurut Sunarso, BRI Group mampu melewati tahun 2020 dengan pertumbuhan positif. Selain itu, BRI juga ikut serta menjadi mitra utama pemerintah dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Tantangannya sekarang adalah mencari sumber pertumbuhan baru. Strateginya yakni BRI akan fokus di dua area. Pertama, yang existing kita naik-kelaskan. Kedua, cari sumber pertumbuhan baru yaitu mencari yang lebih kecil daripada mikro,” ungkap Sunarso. (*)
Baca juga: Terbukti Keuangan Syariah Mampu Tumbuh Positif Meski Tertekan Pandemi |